Pages


widget

Kamis, 26 Februari 2015

Review Film Zeitgeist: Addendum

          Manusia mesih memiliki sifat-sifat yang sama seperti dulu. Kasar, agresif, serakah, kompetitif dan lain sebagainya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, walaupun menggunakan cara-cara yang dapat merugikan orang lain. Manusia sedang mengalami krisis kesadaran, karena tidak bisa menerima norma-norma yang berlaku. Asalkan semua keinginnan dan kepentingannya terpenuhi, maka manusia akan menlakukan segala cara meskipun dengan mengabaikna norma-norma yang ada.
            Masyarakat terdiri dari berbagai lembaga. Sepeerti lembaga politik, lembaga hukum, lembaga agama, hingga lembaga kelas sosial. Lembaga-lembaga tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pemahan dan cara pendang kita terhadap dunia sosial. Namun, diantara lembaga-lembaga tersebut, terdapat lembaga yang sistemnya ditelan bulat-bulat dan disalahpahami oleh masyarakat, yaitu sistem keuangan. Tidak ada yang mempertanyakan bagaiman uang dibat, kebijakan apa yang mengaturnya dan apa efeknya bagi masyarakat. Semua hal itu dianggap tidak menarik oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak berusaha mencai tahu dan mempelajarinya, masyarakat hanya menelan apa yang sudah ada secara bulat-bulat.
            Disadari atau tidak, sebenarnnya nyawa dari setiap lembaga yang kita miliki adalah uang. Sayangnya masyarakat menganggpa bahea ilm ekonomi sangat membosankan dan membingungkan, sehingga masyarakat tidak berminat untuk mempelajarinya.ruwetnya lmu ekonomi membuat masyarakat segan  untuk mempelajarinya. Namun, keruwetan tersebut sebenarnya hanyalah topeng untuk menyembunyikan salah satu struktur yang paling melumpuhkan.
            Beberapa tahun yang lalu, Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve menerbitkan dokumen berjudul “Modern Money Mechanics”. Dokmen ini menerangkan tentang pembuatan uang yang dilembagakan  sebagaimana digunakan oleh Federal Reserve bersama jaringan perbankan komersial global yang didukungnya
Jika diterjemahkna kurang lebih seperti ini. Negara membutuhkan sejumlah uang, jadi mereka menghubungi Federal Reserve untk meminta uang, kemudian FED membeli surat obligasi pemerintah, kemudian pemerintah memberikan surat obligasi senilai uang yang dibutuhkan kepada FED. FED pun demikian, memberikan nita Federal Reserve kepada pemerintah senilai uang yang diminta oleh pemerintah. Setelah pertukaran selesai pemerintah mengambil nota Federal Reserve tersebut dan menyimpannya dalam akun bank. Dan dengan penyimpanan ini, nota-nota tadi menjadi uang yang sah milik Negara. Jadi, sebenarnya uang diciptakan dari hutang.
Uang juga bisa tercipta dari hutang yang dilakukan masyarakat kepada bank. Dari setiap deposit yang terjadi dalam system perbankan dapat diciptakan 9 kali lipat jumlah uang yang berasal dari ketiadaan. Uang yang baru tercipta memperoleh nilai dari uang yang sudah ada. Uang yang baru mencuri nilai dari suplai uang yang sudah ada, sebab jumlah total uang ditingkatkan tanpa diimbangi dengan permintaan akan barang dan jasa. Dan karena suplai dan permintaan menuju keseimbangan harga meningkat, maka menguranngi daya beli dari setiap dolar. Hal ini kemudian disebut inflasi.
Saat manusia tidak menyadari bahwa hutang adalah senjata untuk menaklukan dan memperbudak masyarakt, bank berkoalisi dengan pemerintah dan korporasi untuk terus mengembangkan taktik perang ekonomi, menyebar basis-basis baru seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF). Dalam meminjamkan uang kepeda Negara-negara, IMF dan Bank Dunia menggunakan siasat politik. IMF dan Bank Dunia meminjamkan uang dengan jumlah yang sangat besar sehingga Negara tidak mampu untuk mengembalikan hutang tersebut beserta bungahnya, maka IMF atau pun Bank Dunia menyiasati dengan meminta Negara peminjam uang untuk menjual sumberdaya alam yang dimiliki Negara tersebut kepada IMF atau Bank Dunia dengan harga yang sangat murah. Dan itu terjadi secara berulang-ulang.
Amerika Serikat menjadi semacam penjajah bagi negar-negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah namun tidak bersedia bekerja sama dengan AS untuk menguntungkan AS sendiri, seperti Iran, Guatemala, Ekuador, Panama, dan Venezuela. AS menggunakan perlawanan militer untuk menyerang Negara-negara tersebut agar mau memberikan apa saja yang diinginkan oleh AS.
AS bisa dikatakan sebagai Negara imperium. Namun, Presiden AS bukanlah kaisarnya. Tapi ada kekuatan yang bisa disetarakan dengan kaisar, yaitu korporatokrasi. Korporatokrasi adalah sekelompok individu yang menjalankan korporasi dan mereka benar-benar berlaku seperti kaisar dalam imperium ini. Kebijakan-kebijakna pemerintah pada dasarnya digodok oleh korporatokrasi, kemudian dilanjutkan ke pemerintah untuk dijadikan peraturan pemerintah. Korporatokrasi pada dasarnya bekerja dengan menggunakan satu asumsi sama, yaitu memaksimalkan laba. Tidak perduli bagaimana pun caranya, entah dengan merusak lingkungan maupun manipulasi melalui hutang, penyuapan dan kudeta pololitik.
Seperti halnya Federal Reserve yang terus memperbudak rakyat Amerika, Bank Dunia dan IMF juga melakukan hal yang sama pada skala global. Membuat sebuah Negara terjebak hutang, kemudian memaksa Negara tersebut membuat kebijakan penyesuaian structural yang biasanya berupa devaluasi mata uang.
Hanya sedikit yang bisa lolos dari penyesuaian structural dna persyaratan yang dibuat oleh Bank Dunia, IMF maupun Organisasi Perdagangan Dunia. Lembaga-lembaga tersebut sangat menentukan arti dari globalisasi ekonomi. Bersatunya ekonomi Negara seluruh dunia dalam satu system pasar bebas. Dunia diambil alih oleh segelintir penguasa bisnis yang mendominasi sumberdaya alam yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sambil mengendalikan uang yang kita perlukan untuk mendapatkan sumberdaya tersebut. Hasil akhirnya adalah monopoli dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak orang yang merasakan ketidakadilan ekonomi dan merasa putus asa atas kondidi perekonomian mereka. Jadi, penguasa terpaksa menggunakan cara baru untuk mengatasi siapapun yang menentang system, dengan melahirkan teroris. Istilah teroris digunakan untuk menyebut individu atau grup yang menentang kemapanan penguasa.

Semua Negara pada dasarnya korup. Semua system itu korup. Hal tersebut merupakan karakteristik paling mendasar dari lembaga-lembaga sosial untuk mengekalkan dirinya sendiri. Apakah itu berhubungan dengan korporasi, agama maupun pemerintahan, kepentingan paling penting adalah mengekalkan lembaga itu sendiri.

Tonton Filmnya di sini: Zeittgeist: Addendum

0 komentar:

Posting Komentar