Manusia mesih memiliki sifat-sifat yang sama seperti
dulu. Kasar, agresif, serakah, kompetitif dan lain sebagainya untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya, walaupun menggunakan cara-cara yang dapat merugikan
orang lain. Manusia sedang mengalami krisis kesadaran, karena tidak bisa
menerima norma-norma yang berlaku. Asalkan semua keinginnan dan kepentingannya
terpenuhi, maka manusia akan menlakukan segala cara meskipun dengan mengabaikna
norma-norma yang ada.
Masyarakat
terdiri dari berbagai lembaga. Sepeerti lembaga politik, lembaga hukum, lembaga
agama, hingga lembaga kelas sosial. Lembaga-lembaga tersebut memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap pemahan dan cara pendang kita terhadap dunia sosial.
Namun, diantara lembaga-lembaga tersebut, terdapat lembaga yang sistemnya
ditelan bulat-bulat dan disalahpahami oleh masyarakat, yaitu sistem keuangan.
Tidak ada yang mempertanyakan bagaiman uang dibat, kebijakan apa yang
mengaturnya dan apa efeknya bagi masyarakat. Semua hal itu dianggap tidak
menarik oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak berusaha mencai tahu dan
mempelajarinya, masyarakat hanya menelan apa yang sudah ada secara bulat-bulat.
Disadari
atau tidak, sebenarnnya nyawa dari setiap lembaga yang kita miliki adalah uang.
Sayangnya masyarakat menganggpa bahea ilm ekonomi sangat membosankan dan
membingungkan, sehingga masyarakat tidak berminat untuk mempelajarinya.ruwetnya
lmu ekonomi membuat masyarakat segan
untuk mempelajarinya. Namun, keruwetan tersebut sebenarnya hanyalah
topeng untuk menyembunyikan salah satu struktur yang paling melumpuhkan.
Beberapa
tahun yang lalu, Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve menerbitkan dokumen
berjudul “Modern Money Mechanics”. Dokmen ini menerangkan tentang pembuatan
uang yang dilembagakan sebagaimana
digunakan oleh Federal Reserve bersama jaringan perbankan komersial global yang
didukungnya
Jika diterjemahkna kurang lebih seperti ini. Negara
membutuhkan sejumlah uang, jadi mereka menghubungi Federal Reserve untk meminta
uang, kemudian FED membeli surat obligasi pemerintah, kemudian pemerintah
memberikan surat obligasi senilai uang yang dibutuhkan kepada FED. FED pun
demikian, memberikan nita Federal Reserve kepada pemerintah senilai uang yang
diminta oleh pemerintah. Setelah pertukaran selesai pemerintah mengambil nota
Federal Reserve tersebut dan menyimpannya dalam akun bank. Dan dengan
penyimpanan ini, nota-nota tadi menjadi uang yang sah milik Negara. Jadi,
sebenarnya uang diciptakan dari hutang.
Uang juga bisa tercipta dari hutang yang dilakukan
masyarakat kepada bank. Dari setiap deposit yang terjadi dalam system perbankan
dapat diciptakan 9 kali lipat jumlah uang yang berasal dari ketiadaan. Uang
yang baru tercipta memperoleh nilai dari uang yang sudah ada. Uang yang baru
mencuri nilai dari suplai uang yang sudah ada, sebab jumlah total uang
ditingkatkan tanpa diimbangi dengan permintaan akan barang dan jasa. Dan karena
suplai dan permintaan menuju keseimbangan harga meningkat, maka menguranngi
daya beli dari setiap dolar. Hal ini kemudian disebut inflasi.
Saat manusia tidak menyadari bahwa hutang adalah
senjata untuk menaklukan dan memperbudak masyarakt, bank berkoalisi dengan
pemerintah dan korporasi untuk terus mengembangkan taktik perang ekonomi,
menyebar basis-basis baru seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund
(IMF). Dalam meminjamkan uang kepeda Negara-negara, IMF dan Bank Dunia
menggunakan siasat politik. IMF dan Bank Dunia meminjamkan uang dengan jumlah
yang sangat besar sehingga Negara tidak mampu untuk mengembalikan hutang
tersebut beserta bungahnya, maka IMF atau pun Bank Dunia menyiasati dengan
meminta Negara peminjam uang untuk menjual sumberdaya alam yang dimiliki Negara
tersebut kepada IMF atau Bank Dunia dengan harga yang sangat murah. Dan itu
terjadi secara berulang-ulang.
Amerika Serikat menjadi semacam penjajah bagi
negar-negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah namun tidak bersedia
bekerja sama dengan AS untuk menguntungkan AS sendiri, seperti Iran, Guatemala,
Ekuador, Panama, dan Venezuela. AS menggunakan perlawanan militer untuk
menyerang Negara-negara tersebut agar mau memberikan apa saja yang diinginkan
oleh AS.
AS bisa dikatakan sebagai Negara imperium. Namun,
Presiden AS bukanlah kaisarnya. Tapi ada kekuatan yang bisa disetarakan dengan
kaisar, yaitu korporatokrasi. Korporatokrasi adalah sekelompok individu yang
menjalankan korporasi dan mereka benar-benar berlaku seperti kaisar dalam
imperium ini. Kebijakan-kebijakna pemerintah pada dasarnya digodok oleh
korporatokrasi, kemudian dilanjutkan ke pemerintah untuk dijadikan peraturan
pemerintah. Korporatokrasi pada dasarnya bekerja dengan menggunakan satu asumsi
sama, yaitu memaksimalkan laba. Tidak perduli bagaimana pun caranya, entah
dengan merusak lingkungan maupun manipulasi melalui hutang, penyuapan dan
kudeta pololitik.
Seperti halnya Federal Reserve yang terus memperbudak
rakyat Amerika, Bank Dunia dan IMF juga melakukan hal yang sama pada skala
global. Membuat sebuah Negara terjebak hutang, kemudian memaksa Negara tersebut
membuat kebijakan penyesuaian structural yang biasanya berupa devaluasi mata
uang.
Hanya sedikit yang bisa lolos dari penyesuaian
structural dna persyaratan yang dibuat oleh Bank Dunia, IMF maupun Organisasi
Perdagangan Dunia. Lembaga-lembaga tersebut sangat menentukan arti dari
globalisasi ekonomi. Bersatunya ekonomi Negara seluruh dunia dalam satu system
pasar bebas. Dunia diambil alih oleh segelintir penguasa bisnis yang
mendominasi sumberdaya alam yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sambil
mengendalikan uang yang kita perlukan untuk mendapatkan sumberdaya tersebut.
Hasil akhirnya adalah monopoli dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak orang
yang merasakan ketidakadilan ekonomi dan merasa putus asa atas kondidi
perekonomian mereka. Jadi, penguasa terpaksa menggunakan cara baru untuk
mengatasi siapapun yang menentang system, dengan melahirkan teroris. Istilah
teroris digunakan untuk menyebut individu atau grup yang menentang kemapanan
penguasa.
Semua Negara pada dasarnya korup. Semua system itu
korup. Hal tersebut merupakan karakteristik paling mendasar dari
lembaga-lembaga sosial untuk mengekalkan dirinya sendiri. Apakah itu
berhubungan dengan korporasi, agama maupun pemerintahan, kepentingan paling
penting adalah mengekalkan lembaga itu sendiri.
Tonton Filmnya di sini: Zeittgeist: Addendum
0 komentar:
Posting Komentar