Film Perempuan Berkalung Sorban
menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan bernama Anisa dalam
memperjuangkan hak asasi kaum perempuan di lingkungan Pondok Pesanten
keluarganya. Anisa memiliki karakter cerdas,
berani dan teguh pendirian. Ayahnya seorang
Kiai di sebuah Pondok Pesantren. Sejak kecil Anisa dididik di lingkungan
Pondok Pesantren yang memiliki konsep bahwa derajat laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan dan perempuan harus tunduk dan patuh terhadap laki-laki.
Anisa
yang memiliki karakter cerdas, berani dan teguh pendirian tersebut tidak setuju
dengan sistem pendidikan yang diajarkan di Pondok Pesantren, ia merasa konsep
tersebut salah sehingga menimbulkan opininya bahwa agama islam itu salah karena
terlalu membela laki-laki dan menindas perempuan. Padahal yang salah disini
adalah pemahaman para pengajarnya yang hanya memahami pelajaran agama secara
harfiah.
Di
sinilah terjadi konflik antara Anisa (self)
dengan keluarganya dan masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren (Society). Anisa yang memiliki sifat
berani dan berpendirian kuat tersebut berusaha untuk merefleksikan apa yang
menurutnya benar dan apa yang menurutnya salah, dengan memasukkan buku-buku
modern ke lingkungan Pondok Pesantren dengan tujuan agar para santri memiliki
pengetahuan yang lebih luas lagi.
Namun
apa yang dilakukan Anisa tersebut salah menurut pandangan masyarakat, karena
membuat para santri lebih memilih membaca buku-buku yang diberikan Anisa
daripada membaca buku-buku yang diajarkan di Pondok Pesantren. Meskipun
masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren menentangnya,
tapi dia tetap teguh pada pendiriannya bahwa seorang perempuan harus bisa hidup
mandiri dan tidak selalu menggantungkan diri pada siapapun termasuk pada
suaminya.
Dalam kajian Sisiologi, Anisa berperan sebagai Self sementara Masyarakat di limgkungan
Pondok Pesantren termasuk keluarganya berperan sebagai Society. Anisa (self)
berusaha untuk merefleksika dirinya dihadapan masyarakat tentang pendapatnya
sendiri, meskipun masyarakat (society)
menentangnya.
0 komentar:
Posting Komentar